Lompat ke isi

Antankarana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Antankarana
Potret seorang dari Antankarana
Daerah dengan populasi signifikan
Antsiranana
 Madagaskar44.852[1]
Bahasa
Bahasa Malagasi
Kelompok etnik terkait
Etnis Sakalava, orang Austronesia

Antankarana adalah kelompok etnis yang mendiami Kota Antsiranana, Madagaskar. Antankarana berarti 'dari Ankarana (batu)', merujuk pada kondisi bebatuan di daerah tempat tinggal mereka.[2] Populasi Antankara sekitar 50.000 orang.[1]

Identitas

[sunting | sunting sumber]

Antankarana dapat dilihat dari dua sisi. Pertama lokatif, sebagai sebutan kepada orang-orang yang tinggal di daerah yang sama menurut asal kata itu sendiri.[2][3] Kedua, merujuk pada sebuah suku atau etnis asli daerah Ankarana dengan bahasa dan tradisi sendiri.[4] Mereka tinggal di bagian paling utara Pulau Madagaskar dan mengaku sebagai keturunan orang Malagasi dan Arab. Mereka adalah bagian dari kelompok etnis Sakalava. Secara historis, wilayah mereka terbentang dari ujung utara pulau di Antsiranana hingga ke pantai barat, termasuk Pulau Nosy Mitsio. Wilayahnya di timur sampai Sungai Bemarivo dan meluas ke selatan ke Desa Tetezambato.[5]

Dinasti Sakalava di barat daya Madagaskar berdiri pada abad keenam belas hingga tujuh belas. Kerajaan ini meluaskan pengaruhnya hingga ke utara dan menghasilkan garis keturunan Zafin'i'fotsy (cucu putih/perak).[6] Kelompok ini berpisah dari Sakalava pada abad ke-16 setelah perebutan kekuasaan dengan kelompok Zafin'i'mena (cucu merah/ emas) di selatan yang berakhir dengan hak raja diambil oleh pihak Zafin'i'mena.[6] Setelah gagal mempertahankan haknya sebagai penerus takhta, Zafin'i'fotsy meninggalkan kerajaan dan tinggal di utara perbatasan Sakalava.[7] Pemimpin Antankarana pertama, Kozobe, mencaplok sebagian besar daerah utara pulau utara sebagai wilayahnya, kemudian membaginya menjadi lima daerah yang masing-masing diperintah oleh salah satu putranya.[8] Putranya, Andriantsirotso, memimpin Zafin'i'fotsy mengembara lebih jauh ke utara ke daerah yang sekarang menjadi Cagar Ankarana. Andriantsirotso kemudian mendirikan kerajaan Antankarana.[9]

Pada tahun 1790-an, kerajaan tetangga, Merina meluncurkan kebijakan ekspansi. Pada tahun 1823, Ankara akhirnya dianeksasi setelah melancarkan perlawanan yang sengit.[10] Di saat raja Tsimiaro dan pengikutnya melarikan diri pada tahun 1840, raja berikrar akan menjadi mualaf jika dia terlepas dari pasukan musuh. Dia dan pengkutnya selamat dan akhirnya menjadi pengikut Islam. Sejak saat itu, keluarga kerajaan Antankarana menganut Islam dan mengangkat orang keturunan Moroko atau Arab sebagai menteri atau penasihat.[11]

Prancis mempertahankan Proktetorat Antankarana meskipun telah mengakui kedaulatan Malagasy.[12][13] Di saat itu, Tsimiaro bekerja sama dengan pihak Prancis.[14] Pada masa pemerintahan penerusnya, Tsialana II, kerja sama dengan Prancis tetap berjalan.[15][16]

Madagaskar merdeka dari Prancis pada tahun 1960.[17] Pemerintahan republik tidak banyak mengganggu pemerintahan di kerajaan di bawah pimpinan Raja Tsimiaro II. Namun, sejak Albert Zafy terpilih sebagai presiden pada tahun 1993, muncul upaya mengurangi kekuasaan Raja Tsimiaro III.[18] Terpilihnya penerus Zafy, Didier Ratsiraka, yang menetapkan kebijakan tanpa campur tangan terhadap pemerintahan lokal akhirnya meredakan ketegangan.[19] Tsimiaro III memimpin upacara kerajaan tradisional Antakarana dan juga mewakili kerajaan di Madagaskar dan di luar negeri hingga sekarang.[20][21]

Budaya dan kepercayaan

[sunting | sunting sumber]

Budaya Antankarana mirip dengan budaya Sakalava. Agama tradisional mereka adalah tromba (pemujaan roh leluhur) dan kepercayan terhadap roh alam.[22] Mereka mematuhi berbagai fady (tabu leluhur), terutama beberapa yang berfungsi untuk melindungi satwa liar dan daerah hutan belantara.[23] Ekonomi tradisional Antankarana berpusat pada perikanan dan peternakan, meskipun akhir-akhir ini mereka mengadopsi pertanian. Beberapa orang Antankarana bekerja di administrasi sipil, pendidikan, perdagangan dan bidang lainnya. Mayoritas orang Antankarana menganut agama Islam. Islam yang dipraktikkan oleh Antankarana sinkretis. Mereka memadukan pemujaan leluhur tradisional dengan elemen budaya yang ditiru dari budaya Muslim Arab.[24]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Middleton 1999, hlm. 145"They were, in the 1970's, the second smallest 'tribe', with a population of some 44,852 (...)."
  2. ^ a b Walsh, Andrew (2010-12-02). "What Makes (the) Antankarana, Antankarana? Reckoning Group Identity in Northern Madagascar". Ethnos (dalam bahasa Inggris): 31. doi:10.1080/0014184020042616. 
  3. ^ Middleton 1999, hlm. 66"In one sense, Antankarana is a geographic term, referring to any people who happen to live near the massive.
  4. ^ Bennett, Norman R. (1996-06-01). "Philip M. Allen. Madagascar: Conflicts of Authority in the Great Island. (Nations of Contemporary Africa.) Boulder, Colo.: Westview. 1995. Pp. xiv, 254. $54.95". The American Historical Review (dalam bahasa Inggris). 101 (3): 885–886. doi:10.1086/ahr/101.3.885-a. ISSN 0002-8762. 
  5. ^ Middleton 1999, hlm. 148"The kingdom extends in the north to Diego Suarez and the Bobaomby; in the east to the Bermarivo river; in the west to Nosy Mitsio; and in the south to Tetezambato (which is by the road to Nosy Faly)."
  6. ^ a b Gezon 2006, hlm. 68"The kingdom eventually expanded to the far north. The Zafinosty dynasty (grandchildren of white/silver, contrasting with the Zafinimena, or grandchildren of red/gold, to the south), out of which arose the Antankarana line, (...)"
  7. ^ Sharp 1993, hlm. 78"For example, in the past, Sakalava and Antanaraka mebers of one group. As a result of a dispute over royal succession, the Antanaraka split off and moved north, so that now Sakalava and Antanaraka are members of related yet separate descent groups."
  8. ^ Gezon 2008, hlm. 68b"According to Laporte (1950), Kozobe's kingdom was vast, covering the whole northern are of (...). He sent his children to preside over five different governments in this area."
  9. ^ Gezon 2006, hlm. 68c"Laporte (1950) writes that at the time, Andriantsirotso first gave his subjects the name Antankarana. This was when the dynasty first considered separate from other Sakalava lines."
  10. ^ Gezon 2006, hlm. 70"In 1823, Antankarana submitted to his authority, despite strong resistance."
  11. ^ United 1967, hlm. 14"According to tradition, the Antankarana king Tsimiaro, driven by his bailiwick in 1840 by the Hova, took refuge on Nosy Mitsio [island] and made a vow to become converted to Islam if God rid him of the Hova armies. (...). Since that time, the royal family has been Moslem (...), recruiting in addition a Comorian or Arab origin as "tale," or minister."
  12. ^ Middleton 1999, hlm. 5-6"Although the peoples of Madagascar were brought into a single political and administrative structure (...), the long powers struggles between Merina, Sakalava and French and British colonial powers that had preceded the declaration of a French Protectorate left their mark on relations between Malagasy, (...)"
  13. ^ Middleton 1999, hlm. 169"Tsimiaro's difficulties during the protectorate are evident (...). The Antankarana were subject to the same colonial policies that subsequently incited resistance and revolt throughout Madagascar, (...)"
  14. ^ Middleton 1999, hlm. 148b'Tsimiaro went to Bourbon to ask the French to chase away the Hova. In return, in a treaty signed April 5, 1841, Tsimiaro gave the French four islands off the coast."
  15. ^ Middleton 1999, hlm. 148c"Tsimiaro I was succeeded by his first son, Tsialamna II. The French gave him a golden sabre."
  16. ^ Middleton 1999, hlm. 148d"The sabre has jewels on its sheath and says Republique Francaise on one side and Tsialana Roi on the other in an elaborate script."
  17. ^ Pryor 1990, hlm. 209"On June 26, 1960, Madagascar became fully independent."
  18. ^ Giguère 2006, hlm. 43"L'election d'Albert Zafy (1991-1996), originaire de la ville d'Ambilobe, entraina de nombreux conflicts entre les deux structures de pouvoir."
  19. ^ Giguère 2006, hlm. 43b"Le retour en 1997 de l'ancien dirigeant socialiste Didier Ratsiraka redonna un pouvoir aux autorites traditionnelles a un point tel que le roi des Antankarana, Tsimiharo III, affiche des lors ouvertement une complicite avec le president."
  20. ^ "Premier congrès des chefs traditionnels d'Afrique". Madagascar-Tribune.com (dalam bahasa Prancis). 2020-01-10. Diakses tanggal 2020-01-10. 
  21. ^ Sharp 2002, hlm. 162"To them, his kingdom appeared sleepy and uninvigorated, especially when contrasted to the Antankarana, whose ruler, Tsimiaro III, had begun to revive and embellish a host of ceremonies."
  22. ^ Sharp 1993, hlm. 78b"Ceremonies are similar and at times indistinguishable: tromba ceremonies may include the same spirits,(...)"
  23. ^ Middleton 1999, hlm. 211"Often, these become the taboos (sandrana/fady) of a group, (...)"
  24. ^ Middleton 1999, hlm. 148e"On another occasion the king told us 80% of the Antankarana were Muslim; in actual fact the number is much less and the Islamic practice of many local Muslims is nominal."

Daftar Pustaka

[sunting | sunting sumber]