Lompat ke isi

Muara Lawa, Kutai Barat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12: Baris 12:
'''Muara Lawa''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Kutai Barat]], [[Provinsi]] [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]].
'''Muara Lawa''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Kutai Barat]], [[Provinsi]] [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]].


Kecamatan Muara Lawa merupakan hasil pemekaran (sekitar tahun 1964) dari Kecamatan Muara Pahu pada saat masih sebagai bagian Kabupaten Kutai. Kecamatan Muara Lawa kemudian dimekarkan lagi, yang melahirkan kecamatan baru yaitu Kecamatan Bentian Besar, yang terletak paling hulu Sungai Lawa. Ibukota kecamatan Muara Lawa terletak di '''Kampung [[Lambing]]''', yang letak hanya berseberangan sungai dengan Kampung Muara Lawa, dimana Sungai Lawa bermuara. Kampung Lambing dan Kampung Muara Lawa terletak di tepi Sungai Kedang Pahu anak Sungai Mahakam, sedangkan Sungai Lawa bermuara di Sungai Kedang Pahu, persis terletak di kedua kampung tersebut.
Kecamatan Muara Lawa merupakan hasil pemekaran (sekitar tahun 1964) dari Kecamatan Muara Pahu pada saat masih sebagai bagian Kabupaten Kutai. Kecamatan Muara Lawa kemudian dimekarkan lagi, yang melahirkan kecamatan baru yaitu Kecamatan Bentian Besar, yang terletak paling hulu Sungai Lawa. Ibukota kecamatan Muara Lawa terletak di '''Kampung [[Lambing]]''', yang letak hanya berseberangan sungai dengan Kampung Muara Lawa, dimana Sungai Lawa bermuara. Kampung Lambing dan Kampung Muara Lawa terletak di tepi Sungai Kedang Pahu anak Sungai Mahakam, sedangkan Sungai Lawa bermuara di Sungai Kedang Pahu, persis terletak di kedua kampung tersebut.


Pada tahun 2006 Kecamatan Muara Lawa terdiri atas 8 kampung, yaitu Kampung Lambing, Muara Lawa, Dingin, Benggris terletak di Sungai Kedang Pahu, sedangkan Kampung Cempedas, Payang, Lotak dan Muara Begai terletak di tepian Sungai Lawa. Jumlah penduduk mencapai 6.500 jiwa, dimana lebih dari separuhnya bermukim di sekitar ibukota kecamatan. Semua wilayah kampung dapat dicapai dengan jalan darat dan air/sungai, baik jalan negara (Trans Kalimantan) maupun jalan kabupaten dengan jarak tempuh terjauh yaitu Kampung Muara Begai selama +/- 1 Jam dari ibukota kecamatan sedangkan bila dilalui lewat sungai/air mencapai 3-4 jam.
Pada tahun 2006 Kecamatan Muara Lawa terdiri atas 8 kampung, yaitu Kampung Lambing, Muara Lawa, Dingin, Benggris terletak di Sungai Kedang Pahu, sedangkan Kampung Cempedas, Payang, Lotak dan Muara Begai terletak di tepian Sungai Lawa. Jumlah penduduk mencapai 6.500 jiwa, dimana lebih dari separuhnya bermukim di sekitar ibukota kecamatan. Semua wilayah kampung dapat dicapai dengan jalan darat dan air/sungai, baik jalan negara (Trans Kalimantan) maupun jalan kabupaten dengan jarak tempuh terjauh yaitu Kampung Muara Begai selama +/- 1 Jam dari ibukota kecamatan sedangkan bila dilalui lewat sungai/air mencapai 3-4 jam.

Revisi per 18 Maret 2007 07.07

Kecamatan Muara Lawa
{{{peta}}}
Peta lokasi Kecamatan Muara Lawa
Provinsi Kalimantan Timur
Kabupaten Kutai Barat
Camat Roberthus Syahrun, S.Pd (2007)
Luas 465,75 km²
Jumlah penduduk 7.500 jiwa (perkiraan 2007)
 - Kepadatan 16 jiwa/km²
Desa/kelurahan Lambing, Muara Lawa, Benggeris, Dingin, Cempedas, Payang, Lotak, Muara Begai

Muara Lawa adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Kecamatan Muara Lawa merupakan hasil pemekaran (sekitar tahun 1964) dari Kecamatan Muara Pahu pada saat masih sebagai bagian Kabupaten Kutai. Kecamatan Muara Lawa kemudian dimekarkan lagi, yang melahirkan kecamatan baru yaitu Kecamatan Bentian Besar (2001), yang terletak paling hulu Sungai Lawa. Ibukota kecamatan Muara Lawa terletak di Kampung Lambing, yang letak hanya berseberangan sungai dengan Kampung Muara Lawa, dimana Sungai Lawa bermuara. Kampung Lambing dan Kampung Muara Lawa terletak di tepi Sungai Kedang Pahu anak Sungai Mahakam, sedangkan Sungai Lawa bermuara di Sungai Kedang Pahu, persis terletak di kedua kampung tersebut.

Pada tahun 2006 Kecamatan Muara Lawa terdiri atas 8 kampung, yaitu Kampung Lambing, Muara Lawa, Dingin, Benggris terletak di Sungai Kedang Pahu, sedangkan Kampung Cempedas, Payang, Lotak dan Muara Begai terletak di tepian Sungai Lawa. Jumlah penduduk mencapai 6.500 jiwa, dimana lebih dari separuhnya bermukim di sekitar ibukota kecamatan. Semua wilayah kampung dapat dicapai dengan jalan darat dan air/sungai, baik jalan negara (Trans Kalimantan) maupun jalan kabupaten dengan jarak tempuh terjauh yaitu Kampung Muara Begai selama +/- 1 Jam dari ibukota kecamatan sedangkan bila dilalui lewat sungai/air mencapai 3-4 jam.

Kecamatan Muara Lawa mempunyai potensi tambang, kehutanan, pertanian dan perkebunan serta pariwisata. Tambang batubara terbesar di Kutai Barat terletak di kecamatan ini yaitu PT TCM Banpu, belum termasuk perusahaan tambang lainnya yang akan beroperasi.

Potensi pariwisata terutama budaya dan alam. Pariwisata budayanya adalah kehidupan sehari-hari Dayak Benuaq, terutama kehidupan laminnya seperti adat kematian (Parepm Api hingga Kwangkey), ritual penyembuhan secara tradisionil (Belian: Belian Bawo, Sentiyu, Kenyokng, Bejamu dll), kesenian (Ukir-ukiran, Tarian dan Seni Suara). Terdapat lamin yang masih asli (paling asli), dibanding dengan lamin lain yang ada di Kutai Barat, namanya Lamin Tolan terletak di Kampung Lambing (+/- KM 300 dari arah Samarinda - 40 KM dari Sendawar). Di bagian bawah lamin terdapat Danau Tolan. Di kawasan lamin ini terdapat kompleks pekuburan khas Dayak Benuaq, dimana terdapat Templaaq, Lungun, Selokng dan lain-lain.

Penduduk yang mendiami kecamatan ini didominasi oleh etnis Dayak Benuaq, sisanya adalah Campuran Tonyoy/Tunjung Benuaq, Campuran Benuaq Bentian dan Etnis Kutai, serta kelompok pendatang etnis Banjar, Jawa dan Bugis. Sebagian besar penduduk (95 %) menganut agama Kristen baik Protestan maupun Katolik, sisanya (3 %) penganut Adat Lama yaitu Kaharingan (Hindu) sebagian kecil beragama Islam.

Fasilitas kesehatan terdiri dari 1 puskesmas (1 dokter umum; 1 dokter gigi), 2 pusban, 10 posyandu. Fasilitas pendidikan terdiri dari 1 sekolah SLTA (swasta), 1 sekolah SLTP negeri, 12 sekolah dasar (10 negeri; 2 swasta Islam), 2 sekolah TK/playgroup (1 negeri, 1 swasta Kristen). Fasilitas olahraga seperti lapangan sepakbola dan volleyball dimiliki hampir setiap kampung.

Pada pertengahan tahun 2005, Rakyat Kecamatan Muara Lawa dapat berkomunikasi dengan komunikasi telepon selular, 2 tower dari 2 operator jaringan telepon selular masing-masing Telkomsel dan Indosat telah ditempatkan di kecamatan ini yaitu di sekitar Jembatan Kedang Pahu di Kampung Muara Lawa. Sebelumnya komunikasi telepon digunakan telepon satelit lewat beberapa wartel yang ada, selebihnya komunikasi dapat juga menggunakan pesawat HT (Handytalky) yang pernah trendy pada tahun sebelumnya.

Fasilitas umum lainnya adalah pasar kecamatan yang terletak di antara kampung Muara Lawa dan kampung Cempedas, dimana terdapat pula terminal kecamatan. Pasar ini menjual semua kebutuhan masyarakat Kecamatan Muara Lawa, mulai dari barang kebutuhan pokok hingga barang elektronik. Pasar lebih ramai pada hari Rabu karena merupakan hari pasar untuk pasar kecamatan ini, hari-hari lain tetap dibuka walaupun tidak seramai hari pasarnya.

Untuk mencapai kecamatan ini dapat ditempuh dengan jalur darat, sungai dan udara. Jalur sungai: dari Samarinda (Pelabuhan Sungai Kunjang - Naik kapal jurusan Sungai Kedang Pahu ; Trayek Samarinda-Damai/Muara Lawa. Jalur darat: dari Samarinda (Terminal Sungai Kunjang - Naik Bus trayek Samarinda-Melak atau naik taksi (plat hitam-taksi kijang) Samarinda-Melak), sedangkan jalur udara dapat dicapai baik dari Samarinda (Bandara Temindung) atau Balikpapan (Bandara Internasional Sepinggan) dengan maskapai penerbangan Bintang Sendawar menuju kota Sendawar (ibukota Kabupaten Kutai Barat), penerbangan menuju Sendawar, selanjutnya dari Bandara Melalan menuju Kecamatan Muara Lawa memakan waktu +/- 45 menit.

(Kasnadi, Lambing, 2006, email:lempukng@telkom.net).