Revolusioner adalah orang yang berpartisipasi atau mendukung revolusi.[1] Selain itu, ketika digunakan sebagai kata sifat, istilah revolusioner merujuk pada sesuatu yang memiliki pengaruh besar dan tiba-tiba pada masyarakat, atau pada suatu aspek dalam usaha manusia.

Definisi

sunting

Istilah ini, baik sebagai kata benda atau kata sifat, biasanya digunakan pada bidang politik, dan terkadang digunakan dalam konteks sains, penemuan atau seni. Dalam politik, revolusioner adalah seseorang yang mendukung perubahan yang tiba-tiba, cepat, dan drastis, yang biasanya mengganti status quo. Sementara reformis adalah seseorang yang mendukung perubahan yang gradual dan bertahap, yang sering kali bekerja di dalam sistem. Dalam hal ini, revolusioner dapat dianggap radikal, sementara reformis dianggap moderat. Momen yang terlihat revolusioner di permukaan dapat berakhir dengan penguatan institusi yang sudah mapan. Sebaliknya, perubahan kecil terbukti dapat menuju pada konsekuensi revolusioner dalam jangka panjang. Oleh karenanya, kejelasan dalam perbedaan antara revolusi dan reformasi lebih bersifat konseptual dibanding empiris.

Seorang konservatif adalah seseorang yang secara umum menentang perubahan semacam itu. Seorang reaksioner adalah seseorang yang ingin segala sesuatunya kembali ke keadaan sebelum perubahan itu terjadi. Meski begitu, seorang reaksioner mungkin mendukung revolusi kerakyatan sebagai cara untuk mendirikan kembali institusi terdahulu (seperti kudeta Bierkeller Putsch Hitler yang gagal). Istilah revolusioner dalam praktiknya jarang diterapkan pada tokoh politik kanan. Revolusi juga tidak sama dengan kudeta. Kudeta biasanya melibatkan sekelompok kecil konspirator yang secara paksa merebut kendali pemerintahan, sementara revolusi menyiratkan partisipasi massa dan legitimasi kerakyatan. Sekali lagi, perbedaannya sering lebih jelas secara konseptual dibanding empiris.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "ARD Diarsipkan 2011-06-07 di Wikiwix

Pranala luar

sunting

Templat:Revolusi Rusia