Indra Iskandar

birokrat Indonesia

Dr. Ir. Indra Iskandar, M.Si., M.I.Kom. (lahir 14 November 1966) adalah birokrat Indonesia yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) sejak 2018.

Infobox orangIndra Iskandar

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran14 November 1966 Edit nilai pada Wikidata (57 tahun)
Jakarta Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
Kelompok etnikOrang Aceh Edit nilai pada Wikidata
PendidikanInstitut Sains dan Teknologi Nasional - teknik sipil (–1994)
Institut Pertanian Bogor - manajemen (–2020)
Universitas Indonesia - administrasi publik (–2005)
Universitas Padjadjaran - kajian komunikasi (–2022) Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanpegawai negeri sipil, birokrat Edit nilai pada Wikidata
Bekerja diPT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) (2021–2024)
Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (2018–)
Kementerian Sekretariat Negara (2000–2018)
Pemerintahan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (1997–2000) Edit nilai pada Wikidata
Total kekayaan7.573 MRp (2022) Edit nilai pada Wikidata

Masa kecil dan pendidikan

sunting

Indra Iskandar dilahirkan di Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur pada 14 November 1966. Ayahnya, Abu Bakar berasal dari Pu'uk, Kabupaten Pidie, Aceh, sedangkan ibunya berasal dari Keniree, Kabupaten Pidie. Kedua orang tuanya merantau ke Jakarta pada 1950-an.[1] Ia meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Sains dan Teknologi Nasional (1994), Magister Ilmu Administrasi dari Universitas Indonesia (2005), Doktor Manajemen Bisnis dari Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (2020), dan Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Padjajaran (2022).[2]

Karier

sunting

Indra Iskandar memulai karier birokrat sebagai pegawai negeri sipil di Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada Maret 1997.[1][3] Setelah itu, ia bekerja di Sekretariat Negara Republik Indonesia (Setneg RI).[4] Ia tercatat menjabat Kepala Sub Bagian Proyek PBB Setneg RI pada 2000. Pada 16 Maret 2000, ia ditugaskan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid mendampingi Menteri Sekretaris Negara Bondan Gunawan bertemu Panglima Gerakan Aceh Merdeka Abdullah Syafi'i.[1][5] Dua tahun kemudian, ia diangkat menjadi Kepala Sub Bagian Perencanaan Bangunan Setneg RI. Pada 2006, ia dipromosikan menjadi Kepala Bagian Bangunan Setneg RI. Pada 2013, ia diangkat menjadi Kepala Biro Umum Setneg RI. Dua tahun kemudian, ia dipromosikan menjadi Asisten Deputi Hubungan Lembaga Negara dan Daerah Setneg RI.[2]

Pada 22 Mei 2018, Indra Iskandar diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.[6] Pada Juli 2021, ia diangkat menjadi Komisaris PT Biro Klasifikasi Indonesia hingga April 2024.[7][8] Pada 2021, ia disebut-sebut menjadi salah satu bakal kandidat Penjabat Gubernur Aceh, meski tidak terpilih.[1]

Kontroversi

sunting

Pada 14 Maret 2024, Indra Iskandar ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan DPR.[9] Sebelumnya pada 5 Maret 2024, ia telah dicegah KPK untuk tidak bepergian keluar negeri.[10] Pada 30 April 2024, KPK menggeledah Gedung Sekretariat Jenderal DPR-RI termasuk ruang kerja Indra Iskandar untuk pencarian barang bukti dugaan kasus korupsi.[11] Pada 16 Mei 2024, Indra Iskandar mendaftarkan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.[12] Juru Bicara KPK Ali Fikri menganggap langkah gugatan yang dilakukan Indra Iskandar sebagai deklarasi status tersangkanya.[13] Pada 27 Mei 2024, Indra Iskandar mencabut permohonan gugatan praperadilan tersebut.[14]

Kehidupan pribadi

sunting

Indra Iskandar menikah dan memiliki seorang anak.[15] Menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara 2022, Indra Iskandar memiliki total kekayaan sebesar Rp7.572.669.312.[2]

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c d "Indra Iskandar, Sekjen DPR RI Asal Pidie, Dipersiapkan Jadi Pj Gubernur Aceh 2022-2024, Benarkah?". Serambinews.com. Diakses tanggal 20 Agu 2024. 
  2. ^ a b c "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-12-27. Diakses tanggal 2024-04-30. 
  3. ^ IPB, Alumni. "Post - Indra Iskandar". Alumni IPB. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-04-21. Diakses tanggal 20 Agu 2024. 
  4. ^ "Ir. Indra Iskandar, M.Si. – Fakultas Ilmu Administrasi UI". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-20. Diakses tanggal 20 Agu 2024. 
  5. ^ "Tengku Lah Dalam Kenangan Indra Iskandar". aceHTrend.com. 27 Jun 2021. Diakses tanggal 20 Agu 2024. 
  6. ^ https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/20830/
  7. ^ Iqbal, Muhammad. "Erick Angkat Sekjen DPR Jadi Komisaris BUMN Biro Klasifikasi". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-30. Diakses tanggal 20 Agu 2024. 
  8. ^ "Instagram". www.instagram.com. Diakses tanggal 21 Sep 2024. 
  9. ^ trianita, Linda novi (14 Mar 2024). "Profil Indra Iskandar, Sekjen DPR yang jadi Tersangka Kasus Korupsi Rumah Jabatan". Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-14. Diakses tanggal 20 Agu 2024. 
  10. ^ Andryanto, S. Dian (8 Mar 2024). "KPK Cekal Sekjen DPR Indra Iskandar ke Luar Negeri karena Kasus Dugaan Korupsi Rumah Dinas, Ini Profilnya". Tempo. Diakses tanggal 20 Agu 2024. 
  11. ^ "Profil Indra Iskandar, Sekjen DPR RI yang Ruang Kerjanya Digeledah KPK Terkait Korupsi Rumah Dinas Rp120 M". merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-05-02. Diakses tanggal 20 Agu 2024. 
  12. ^ Budi, Mulia. "Sekjen DPR Ajukan Praperadilan Terkait Penyitaan KPK Kasus Rumah Jabatan". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-05-20. Diakses tanggal 20 Agu 2024. 
  13. ^ "KPK: Sekjen DPR Deklarasikan Diri Jadi Tersangka karena Gugat Praperadilan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-07-11. Diakses tanggal 20 Agu 2024. 
  14. ^ Puspitasari, Devi. "Sekjen DPR Cabut Gugatan Praperadilan soal Penyitaan, Dikabulkan Hakim". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-05-28. Diakses tanggal 20 Agu 2024. 
  15. ^ "Indra ISKANDAR". Welcome to ASGP | ASGP. Diakses tanggal 20 Agu 2024.